Sabtu, 16 Juni 2012



4 (EMPAT)  KUNCI SURGA SEORANG WANITA
Oleh 
NANA ERDIAYANA

Assalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh
Surga adalah idaman dan harapan setiap orang beriman, ia adalah akhirperjalanan bagi semua orang yang taat dan patuh kepada Allah Subhanahu waTa'aladengan menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya.

Untuk menggapai surga, maka pentingnya seseorang untuk mengetahui kunci yangdengannya dia dapat membuka pintu surga dan masuk ke dalamnya.
Dalam hal ini, Rasulullah shallallaahu 'alaih wasallam pernah menyebutkan kuncisurga yang khusus disediakan untuk para wanita yang kebanyakan kelak menjadipenghuni neraka sebagaimana yang pernah dinyatakan oleh beliau juga. Denganmeraih kunci ini, niscaya dia tidak termasuk ke dalam golongan para wanita penghuni neraka.
Rasulullah shallallaahu 'alaih wasallam telah merangkum kunci surga muslimahdalam empat perkara, dari Abdurrahman bin Auf berkata, Rasulullah shallallaahu'alaih wasallam bersabda, "Jika seorang wanita menjaga shalat lima waktu,berpuasa pada bulannya, menjaga kehormatannya dan menaati suaminya, niscaya diamasuk surga dari pintu mana saja yang dia inginkan." (HR. Ahmad nomor1661, hadits hasan lighairihi).
Satu hal yang terpetik dari sabda Nabi shallallaahu 'alaih wasallam di atasadalah bahwa beliau hanya menyebutkan perkara-perkara yang masuk ke dalamjangkauan seorang muslimah, di mana seorang muslimah mampu melaksanakannyatanpa bergantung kepada orang lain atau bergantung kepada suaminya, di siniRasulullah shallallaahu 'alaih wasallam tidak menyinggung, misalnya, haji,karena pelaksanaan ibadah ini oleh seorang muslimah bergantung kepada suatuperkara yang mungkin tidak dimilikinya, seperti tersedianya bekal haji atautersedianya mahram, di sini Rasulullah shallallaahu 'alaih wasallam juga tidakmenyinggung zakat, karena perkaranya kembali kepada kepemilikan harta dan padaumumnya ia berada di tangan kaum laki-laki, karena harta adalah hasil bekerjadan yang bekerja pada dasarnya adalah kaum laki-laki.
Kunci pertama, menjaga shalat lima waktu
Shalat adalah ibadah teragung, hadir setelah ikrar dua kalimat syahadat,satu-satunya ibadah yang tidak menerima alasan 'tidak mampu', wajib dikerjakandalam keadaan apa pun selama hayat masih dikandung badan dan akal masih bekerjadengan baik, pembatas antara seseorang dengan kekufuran dan kesyirikan, tidakheran jika suatu ibadah dengan kedudukan seperti ini merupakan salah satu kuncisurga.

Jika menjaga shalat adalah kunci surga, maka sebaliknya menyia-nyiakannyaadalah gerbang neraka, ketika para pendosa dicampakkan ke dalam neraka, merekaditanya, apa yang membuat kalian tersungkur ke dalam neraka? Mereka menyebutkanrentetan dosa-dosa yang diawali dengan meninggalkan shalat. Allah SubhanahuwaTa'ala berfirman, artinya, "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?'Mereka menjawab, 'Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakanshalat." (QS.al-Muddatstsir: 42)
Perkara menyia-nyiakan shalat tidak jarang terjadi pada kaum muslimin secaraumum dan kaum muslimat secara khusus, banyak alasan dan hal yang membuat merekaterjerumus ke dalam perbuatan tidak terpuji ini, di antara mereka ada yangmenyia-nyiakan shalat karena malas dan meremehkan, di antara mereka ada yangterlalaikan oleh kesibukan hidup, sibuk bekerja, sibuk memasak, sibuk mengurusirumah tangga, sibuk mengurusi anak-anak dan suami, sibuk dengankegiatan-kegiatan lainnya sehingga ibadah shalat terbengkalai, padahal ibadahshalat tidak menerima alasan apa pun yang membuatnya tersia-siakan, dan AllahSubhanahu waTa'ala telah memperingatkan kaum muslimin agar tidak terlalaikanoleh dunia dari mengingatNya, termasuk mengingatNya melalui ibadah shalat.

Firman Allah Subhanahu waTa'ala, artinya, "Hai orang-orang beriman,janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapayang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi." (QS.al-Munafiqun: 9).
Menjaga shalat lima waktu mencakup menjaga waktunya dalam arti melaksanakannyatepat waktu, tidak menundanya dan mengulur-ulur waktunya sampai waktunya hampirhabis, atau bahkan membiarkannya habis, ini adalah shalat orang-orang munafik,dan seorang muslimah tidak patut bermental munafik dalam ibadah shalat.
Menjaga shalat mencakup menjaga syarat-syarat dan rukun-rukunnya di mana shalattidak sah tanpanya, menjaga wajib-wajib dan sunnah-sunnahnya yang merupakanpenyempurna bagi ibadah shalat, semua ini menuntut seorang muslimah untukbelajar dan membekali diri dengan ilmu yang shahih tentang shalat. Tanpa ilmuyang shahih tidak akan terwujud menjaga shalat.
Kunci kedua, berpuasa di bulannya
Puasa di bulan Ramadhan adalah salah satu kunci surga, lebih dari itu di surgatersedia sebuah pintu khusus bagi orang-orang yang berpuasa yang dikenal dengan'ar-Rayyan', pintu masuk para shaimin secara khusus, jika mereka telah masuk,maka ia akan ditutup.
Di samping berpuasa sebagai kunci surga, ia juga merupakan tameng dan pelindungdari neraka, Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam menyatakan, ash-shaumujunnah, puasa adalah tameng atau pelindung, yakni dari api neraka.
Karena puasa merupakan salah satu kunci surga sekaligus pelindung dari nerakamaka seorang muslimah harus menjaganya, dalam arti melaksanakannya dengan baik,memperhatikan syarat, rukun dan pembatalnya, karena tanpanya dia tidak mungkinberpuasa dengan baik.


Seorang muslimah juga harus memperhatikan perkara qadha puasa Ramadhan dihari-hari lain jika dia mendapatkan halangan pada bulan Ramadhan sehingga tidakmungkin berpuasa secara penuh, jangan sampai Ramadhan berikut hadir sementaradia belum melunasi hutang puasanya, perkara mengqadha puasa di hari lain inisering terlupakan atau terabaikan, karena kesibukan hidup, padahal ia adalahhutang yang jika tidak dilaksanakan maka seorang muslimah tidak bisa dikatakantelah berpuasa di bulannya, selanjutnya dia gagal meraih kunci kedua darikunci-kunci masuk surga, dari sini bersikap hati-hati dengan menyegerakan qadhaadalah sikap bijak, karena penundaan terkadang malah merepotkan danmenyulitkan.

Kunci ketiga, menjaga kehormatan.
Surga hanya bisa diraih dengan keshalihan, hanya wanita shalihah yang akanmasuk surga, shalihnya seorang wanita dibuktikan dengan beberapa sifat danakhlak, salah satunya dan yang terpenting adalah menjaga kehormatan diri. AllahSubhanahu waTa'ala berfirman, artinya, "Wanita yang shalih ialah yang taatkepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada karena Allah telahmemelihara (mereka)." (QS. an-Nisa`: 34).
Ayat ini menetapkan bahwa memelihara diri meruapakan wujud dari ketaatanseorang wanita shalihah kepada Allah kemudian kepada suaminya.
Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sebaik-baik wanita adalahwanita yang jika kamu melihat kepadanya, maka kamu berbahagia, jika kamumemerintahkannya maka dia menaatimu, jika kamu bersumpah atasnya maka diamemenuhinya dan jika kamu meninggalkannya, maka dia menjagamu pada diri danhartamu." (HR. an-Nasa`i)
Menjaga kehormatan berarti membentengi diri dari perkara-perkara yang mencorengdan merusak kehormatan, yang menodai dan menggugurkan kemuliaan, dengan tetap bersikapdan bertingkah laku dalam koridor tatanan syariat yang suci lagi luhur
Menjaga kehormatan di zaman di mana ajakan dan propaganda kepada kerusakan danperbuatan keji semakin meningkat dan menguat, seruan dan arus serangan yangditujukan kepada wanita-wanita muslimah dengan agenda dan maksud terselubungsemakin gencar, menjaga kehormatan di zaman seperti ini terasa demikian sulitdan berat, para penyeru dan para jurkam kerusakan membidik wanita muslimahsebagai sasaran, mereka memakai dan menggunakan cara-cara yang melenakan danmenggiurkan dengan nama kemajuan, modernisasi, pemberdayaan, pengentasan,pembebasan dan kedok-kedok palsu lainnya, zhahiruhu fihi ar-Rahmah, wabathinuhu ya`ti min qibalihi al-adzab, racun di balik kelembutan ular berbisa
Dari sini maka seorang wanita muslimah harus jeli dan cermat sehingga dia tidaktermakan oleh rayuan gombal para serigala yang berbulu domba, hendaknya seorangmuslimah tetap berpegang kepada aturan-aturan dan rambu-rambu Islam yang luhurlagi suci karena di sanalah terkandung kebersihan dan kesucian diri, hendaknyaseorang muslimah menimbang dan mengukur setiap seruan dan ajakan dengantimbangan dan ukuran syar'i yang baku dan menyeluruh, hal ini agar dia selamatdan tidak terjerumus ke dalam perkara-perkara yang merusak kemuliaan dankehormatannya.

Kunci keempat, menaati suami.
Menaati suami merupakan lahan dan medan besar dan luas bagi seorang muslimah,ia merupakan ladang ibadah bagi seorang muslimah yang sesungguhnya setelahpenghambaannya kepada Rabbnya. WALLAHU A'LAM

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com